INDRAMAYU (LJ) - Nasib yang tengah dialami Andrian Supendi Guru Honorer SDN
Cantigi Kulon 1 Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu, akibat sikap arogan
Kepala Sekolah hingga berujung dengan pemberhentikan secara sepihak tanpa bukti
yang jelas, pihaknya kini mencari bukti atas kesalah yang dilakukan “ Apa
gara gara saya tidak mau membuat laporan jumlah murid tidak sesuai kenyataan (
Fiktif) kemudian saya diberhentikan.” Tuturnya kepada Lingkar Jabar, Kamis
(7/3) kemarin.
Andrian menuturkan sebagai guru honor yang diangkat sejak 2006 itu,
banyak sekali prestasi yang telah diraih sekolah bahkan bukan hanya
itu loyalitas terhadap pimpinan juga tetap dilakukan, namun entah mengapa sikap
kepsek saat ini sudah jauh dari harapan.
Sementara itu Halali, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Cantigi Kulon 1
Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu saat dikonfirmasi via telp pihaknya
membenarkan jika telah memberhentikan guru honor ditempat kerjanya,
dengan alasan yang berdasar bahwa guru honor tersebut malas , melawan
kepsek serta adanya surat dari disdik Indramayu tentang larangan mengangkat
tenaga honorer “Dia malas dan sering melawan saya , disuruh membuat
laporan tidak mau, sedangkan laporan tersebut harus cepat disampaikan ke dinas,
apalagi dengan adanya surat edaran tersebut.” Tutur nya kepada Lingkar
Jabar, Kamis(7/3)kemarin
Saat ditanya terkait paksaan kepsek untuk membuat laporan jumlah murid yang
fiktif dirinya membantah bahwa dalam laporan yang harus dibuat tersebut 170
murid untuk disampaikan secara rutin kepada dinas.” Jika ingin jelas datang
saja ke sekolah mas, kita cek bersama kebenaran jumlah murid tersebut.”
Pungkasnya.
Atas nama profesionalisme guru, atas nama anak didik, atas nama nilai-nilai kejujuran yang harus dijunjung tinggi oleh dunia pendidikan, guru honor yang dipecat bertekad akan terus berjuang untuk membuktikan kebenaran yang sesungguhnya. *** IHS
0 komentar:
Post a Comment